Wednesday, January 8, 2014

Kumpulan Sajak 'Entah Apa-Apa Entah'



Untaian Kata

Syukur Alhamdulillah yang tidak terhingga dipanjatkan kehadrat Allah SWT, dengan limpah kurniaan-Nya serta selawat dan salam ke atas junjungan mulia Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan seluruh muslimin dan muslimat. Di tangan kalian sekarang ini merupakan buah fikiran yang saya persembahkan untuk kalian, ia merupakan himpunan atau pun koleksi sajak-sajak yang saya nukilkan selama beberapa tahun, mulai tahun 1995 sehinggalah tahun 2013. Itu pun jika ianya layak disebut sebuah sajak.

Secara pribadinya, ia bukanlah sebuah sajak atau puisi, jika mahu diukur ilmu yang saya miliki. Waktu itu  hanya lontaran perasaan bila ada satu-satu persoalan dalam hidup yang melanda, maka terhasilah luahan rasa hati seperti susunan sebuah sajak atau puisi. Mungkin pengaruh dari suka membaca tulisan sajak di akhbar waktu itu. Maka terbinalah sebuah luahan yang sebegitu. Entahlah...!.

Pelbagai Rasa

Entah kenapa tiba-tiba ada keinginan untuk saya mengumpulkan kesemua hasil tulisan sajak ini sebagai koleksi pribadi. Selama beberapa bulan, menuliskan semula kesemua sajak-sajak tersebut ke dalam folder di Komputer lama, agar ianya tidak hilang dan terbuang begitu sahaja. Sedikit demi sedikit, mengikut kemampuan daya penulisan, akhirnya saya telah dapat kumpulkan tulisan-tulisan tersebut.

Menyelongkar buku-buku catatan lama, juga cebisan-cebisan kertas yang mengandungi tulisan-tulisan berbentuk sajak ini, dengan niat agar mesej yang dinukilkan ini dapat dimanfaati oleh anak-anak pada masa akan datang. Sebenarnya, tidak terniat pun pada masa lalu untuk menulis sajak, bahkan ilmu atau panduan untuk menulis sajak pun tidak dimiliki.

Cuma sekadar meluah perasaan melalui penulisan ala-ala sajak. Tapi bila ditatapi, dibaca kembali tulisan-tulisan tersebut, rupa-rupanya ada nostalgianya. Maka usaha-usaha untuk menghimpunkannya kini telah berjaya. Syukur Alhamdulillah sekali lagi!. Dalam koleksi ini, bermacam-macam perasaan luahan rasa.

Ada perasaan semangat, marah, cinta, sayang, kasih, frust, perjuangan, muhasabah kematian, politik dan pelbagai rasa lagi. Ia punyai nostalgia yang tersendiri. Perasaan-perasaan dulu-dulu yang terlalu emosi, geram, marah, rindu, jatuh cinta, memendam rasa...ya semuanya ada, boleh dinikmatinya.

Ia bukanlah sajak atau puisi-puisi yang sangat puitis, ia lontaran secara bersahaja, tanpa ada asas ilmu sajak ketika itu, tidak faham apa diksi, metafora, stanza, personifikasi dan istilah-istilah lain dalam penulisan sajak atau puisi ini. Waktu itu memang suka baca sajak-sajak dalam akhbar arus perdana ( jika ada peluang membelinya), di majalah-majalah( waktu itu tidak terfikir pun untuk membeli majalah-majalah keluaran DBP), Harakah dalam ruangan sastera dan budaya ( Ada digunting untuk dibuat buku skrap, hingga kini tidak berjaya dibuat pun).

Waktu itu tidak menekuni pun cara satu-satu sajak ditulis, sekadar membacanya begitu sahaja. Hingga apabila, perasaan adakalanya dilanda gelora, bermacam-macam luahan perasaan dilontarkan melalui penulisan ala-ala sajak begitu. Sehingga ke hari ini, bila diselongkar buku catatan lama, rupa-rupanya beratus juga hasil nukilan luahan hati itu. Bila dibaca lagi, mengimbau kenangan lama, ia sungguh mengasyikkan sekali.

Mengimbau Kembali

Sekitar tahun 1995 saya sudah mula menulis, luahan perasaan melalui buku catatan pribadi, apa sahaja yang terlintas difikiran waktu itu akan dicatat dalam buku yang disediakan khas. Juga melalui dairi pribadi, adakalanya tidak lengkap pun tetapi kerana minat untuk meluahkan perasaan melaluinya ia tetap dimiliki dairi tersebut.

Suka duka dalam dunia pekerjaan, perasaan-perasaan semangat, geram, sayang dan pelbagai rasa saya luahkan waktu itu. Ia semacam terapi yang bisa dapat mengubat hati yang adakalanya berkecamuk. Bila diulangi pembacaan hasil luahan rasa hati kita, ia dapat mendamaikan perasaan itu, waktu itulah.

Pergolakan dunia politik juga, membangkitkan perasaan-perasaan yang sangat memberontak. Melihat kezaliman penguasa, ketidakadilan dan pelabagai rasa membangkitkan perasaan yang sungguh jengkel, marah, benci, meradang dan sebagainya. Itu juga menjadi terapi diri agar bersabar dalam menghadapi situasi waktu itu.

Apatah lagi perasaan cinta, kasih, sayang, akan melahirkan lontaran-lontaran perasaan yang pelbagai, ada rindu serindu-rindunya, ada kasih sekasih-kasihnya, jiwa muda remaja tika itu sungguh mengasyikkan sekali. Memendam perasaan, cinta dan kasih pada seseorang hingga tidak terluah, akhirnya memeranakan diri sendiri. Ah... betapa cinta waktu itu sungguh asing bagi saya, tapi ia tetap menggoda-goda usia waktu itu.

Apa lagi yang tidak terluah waktu itu... semuanya ada nostalgiannya.

Untuk sajak-sajak tahun 2013, hanya sebahagian sahaja yang dapat di masukkan ke dalam koleksi ini. Mungkin akan menyusul koleksi khas sajak 2013, Ia lebih pada sajak-sajak yang saya terbitkan di Portal Esastera.com. Dan ada juga sajak-sajak politik yang sangat kritikal waktu itu yang tidak saya masukkan dalam koleksi ini, namun ia sedang dikumpulkan dalam koleksi sajak yang lain, dan usaha ini sedang dilakukan. Moga Allah SWT memberi bantuan dan kekuatan pada saya.

Kini

Dari setahun ke setahun, usia pun semakin dewasa, pemikiran pun semakin berubah, lebih matang dan rasional. Insyallah, mudah-mudahan begitulah hendaknya. Luahan dan lontaran rasa hati masih lagi dinukilkan melalui sajak-sajak yang ditulis. Dengan hasil pembacaan buku-buku sajak, melalui media maya dan sebagainya memberikan input yang banyak pada diri, agar dapat melengkapi dan mempelajari selok-belok sebuah sajak itu dibina atau ditulis.

Menjumpai portal eSastera.com, sekitar tahun 2010, kalau tidak silap saya. Telah menjadikan titik mula untuk mempelajari tentang penulisan sajak atau puisi melalui media maya ini. Melaluinya, dengan apa yang dikatakan sajak saiber, kita boleh mempelbagaikan corak persembahan sajak kita dengan disertai unsur-unsur saiber, juga sajak tanpa unsur saiber boleh diterbitkan di Portal tersebut.

Dengan menerbitkan sajak-sajak kita di sana, ia akan dinilai dan dikritik secara langsung oleh pembaca-pembaca yang membaca hasil penulisan sajak kita. Komen-komen atau kritik yang membina, akan dilontarkan oleh pembaca yang arif tentang sajak atau puisi. Di esastera, penulis sajak juga pendeklamator sajak yang hebat seperti Puzi Hadi turut memberi komen, kritik membina sajak atau puisi yang kita terbitkan di Portal tersebut.

Juga, pendiri Portal eSastera, Dr.Irwan turut memberi komen, kritik dan rangsangan kepada penulis-penulis baharu seperti saya. Selain itu IDA atau Ibnu Din AsSingkiri turut memberikan rangsangan, komen dan kritik yang membina. Juga kepada  para pembaca yang juga penulis di Portal eSastera, sentiasa membaca dan memberi komen.Semuanya itu telah memberikan semangat dan azam yang kuat untuk saya menukilkan apa sahaja yang tercetus di minda ini, dan akhirnya akan melahirkan sebuah sajak yang dapat diterbitkan di Portal tersebut.

Dalam usia yang menuju ke empat puluh tahun ini, semangat menulis semakin membuak-buak. Dalam hati sentiasa berdoa agar, Allah SWT memberikan kekuatan, kesihatan dan keselamatan ke atas diri ini. Sentiasa dalam redha-Nya dan lindungannya selalu. Di berikan idea dan ilham yang mencurah-curah. Agar semua nanti yang saya nukilkan melalui pena ini memberi manfaat kepada diri, keluarga dan masyarakat. Amin!.

Apa pun, itu semua bergantung kepada kecekalan dan semangat penulisnya. Agar berterusan menulis, menulis dan menulis. Menulis tanpa jemu...tulis apa-apa sahaja. Ya, itulah harapan penulis secara pribadinya. Usia empat puluh tahun nanti akan dimanfaati untuk sesuatu yang berfaedah untuk ummah. Ilmu yang sekelumit ini akan dimanfaatkan tanpa rasa jemu dan lesu hendaknya.

Harapan

Untuk akhirnya... khusus kepada anak-anak, seandainya segala catatan, luahan hati ini boleh mendatangkan manfaat pada kalian, maka ambillah ibrah darinya. Cetusan dan getusan yang emosional hanya merupakan rasa hati Abi waktu itu. Persoalan hidup yang dilalui waktu itu banyak mendatangkan kesan emosi pada diri sehinggalah akhir hayat ini. Ia bukan sekadar emosi semata-mata tetapi setiap luahan hati itu ada nostalgianya sendiri.

Dalam koleksi ini, tiada yang rahsia, ia luhan hati yang sebenarnya dari hati seorang insan yang biasa-biasa sahaja. Boleh juga dikatakan koleksi sajak entah apa-apa entah!. Apakah ia boleh dikatakan koleksi sajak atau pun tidak saya tidak tahu, Jika ada sesiapa yang sudi menilainya, itu juga harapan saya. Entahlah...

Harapan agar anak-anak dapat menyimpannya agar ia akan dapat memberi inspirasi dan motivasi buat kalian. Ini sahajalah yang Abi dapat wariskan pada kalian selain harta yang mungkin tidak seberapa. Moga ilmu yang sedikit ini dapat dimanfaati oleh kalian, juga kepada sesiapa sahaja yang mungkin dapat menikamati hasil penulisan ini.

Sesungguhnya ribuan terima kasih kepada isteri tercinta, yang terlalu sabar dengan karenah suamimu ini. Adakalanya kelihatan berjam-jam dihadapan laptop ini. Entah apa yang dibuatnya. Inilah hasilnya, duhai isteriku...yang mungkin dapat ditatapi oleh mu dan anak-anak kita nanti bila mereka sudah dewasa. Anak-anak yang masih kecil ketika Abi sedang menulis datang mengacau dan usik Abi...apa pun kalian sangat menghiburkan hati Abi.

Sesungguhnya nikmat masa yang diberikan oleh Allah SWT ini, mudah-mudahan memberi manfaat pada saya, dan menjadilah saya manusia yang bersyukur semata-mata hanya pada-Nya. Terima kasih Tuhan kerana memberikan kekuatan dan kesempatan untuk aku menghimpunkan hasil tulisan aku ini sebuah pusaka yang dapat diwarisi oleh anak-anakku.

Amin Ya Rabb!.

Masshah 2013
Bilik Buku
10:40 malam
Ahad Malam Isnin

(20hb 10 2013M bersamaan 15 Zulhijjah 1434H.)

No comments:

Post a Comment